Kamis, 20 Oktober 2011

WORKING CAPITAL MANAGEMENT - Manajemen Keuangan




WORKING CAPITAL MANAGEMENT

Working Capital (Modal Kerja) : Modal yg digunakan tuk membiayai operasional persh. Sehari-hari.  Terutama yg memiliki jangka waktu pendek.

Dapat juga diartikan : Seluruh aktiva lancar yg dimiliki suatu persh. Atau stlh aktiva lancar dikurangi hutang lancar.

Modal kerja dibagi 3 macam :

  • Konsep Kuantitatif
  • Konsep Kualitatif
  • Konsep Fungsional

Jenis Modal Kerja :

  1. Gross Working Capital
  2. Net Working Capital

Pentingnya Manajemen Modal Kerja:

  1. Memenuhi kebutuhan likuiditas
  2. Memenuhi kewajiban yg segera hrs dibayar
  3. Memungkinkan persh  memiliki persediaan
  4. Memungkinkan persh tuk memperoleh tambahan dana
  5. Memungkinkan persh memberikan syarat kredit

Faktor2 yg mempengaruhi modal kerja  sangat tergantung :

  1. Jenis persh
  2. Syarat kredit
  3. Waktu produksi dantingkat perputaran persediaan

Tujuan Manajemen Modal Kerja :

  1. M K  tuk memenuhi kebutuhan likuiditas persh
  2. MD punya kemampuan memenuhi kewajiban persh pada waktunya
  3. Memungkinkan persh punya persediaan yg cukup
  4. Memungkinkan persh tuk memperoleh tambahan dana
  5. Memungkinkan persh tuk memberikan syarat kredit yg menarik
  6. Memaksimalkan aktiva tetap





Perputaran Modal Kerja :

                                                            Net Sales
Working Capital Turnuver  =  --------------------------------------
                                                            Working Capital

Komponen Laporan Keuangan
2007
2008
Penjualan bersih (Net Sales)
3.850
4.150
Total Aktiva lancer (Current Assetss
   865
   800

Thn 2007 =  4,45 x     ----à  dibulatkan  4,5 x  dapat diartikan setiap penggunaan  Rp. 1  modal kerja menghasilkan penjualan sebesar  Rp 4,5

Thn 2008 =  5,18 x     ----à   dibulatkan   5,2 x   dapat diartikan setiap penggnaan Rp 1 modal kerja menghasilkan penjualan sebesar Rp 5,2

Untuk menghitung Kebutuhan modal kerja dng Metode saldo rata-rata :

                                               Net Sales
Working Capital  =   ---------------------------------
                                    Working Capital Turnover


                                          3.850
                             =  ---------------------
                                             4,45


                             =  865















Menghitung modal kerja dng Metode unsur-unsur biaya :

Misal :
PT. Tomboati memproduksi komputer 200 unit/hr  dan beroperasi slm 25 hr dlm sebulan. Biaya produksi per unit produk komputer :
- Bahan plastik dan melamin   Rp. 2.000.000
- Bahan tembaga                     Rp.    500.000
- Upah langsung                      Rp.    750.000

Untuk pembelian bahan plastik dan melamin diperlukan :
-          Uang muka rata-rata 5 hr sebelumnya
-          Proses produksi perlu waktu 3 hr
-          Sesudahnya hrs disimpan 2 hr
-          Penjualan scr kredit rata-rata 5 hr
-          Biaya adm per bulan               Rp. 200.000.000
-          Gaji pimpinan                          Rp. 300.000.000
-          Persediaan kas minmum          Rp. 100.000.000

Brp modal yg dibutuhkan  PT. Tomboati

Jawab :
  1. Periode perputaran
Bahan plastik dan melamin     = 5 + 3 + 2 + 5  = 15 hr
Bahan tembaga                       = 3 + 2 + 5        = 10 hr
  1. Kebutuhan modal kerja :
Bahan plastik dan melamin = 200 x Rp.2.000.000 x 15 hr         = Rp 6.000.000.000
Bahan tembaga                   = 200 x Rp. 500.000 x 10 hr           = Rp 1.000.000.000
Upah langsung                    = 200 x Rp.750.000 x 10 hr            = Rp 1.500.000.000
Biaya adm dan gaji             = (Rp.500.000.000 : 25) x 10 hr     = Rp.   200.000.000
Persediaan minimum kas                                                             = Rp.   100.000.000           
                                                                                                            ------------------
                                                                                                    =Rp  8.800.000.000

           

Jumat, 25 Maret 2011

Perilaku Organisasi

Perilaki Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.

KEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN

Kepemimpinan adalah suatu aktifitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Disini dapat ditangkap suatu pengertian bahwa jika seseorang telah mulai berkeinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai. Pengaruh dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai nampak relevansinya. Itulah sebabnya membicarakan kepemimpinan dapat dimulai dari mana saja. Mulai dari sudut pandangan ilmu perilaku organisasi, karena itu seringkali kepemimpinan dipertautkan dengan manajemen.

Usaha untuk meneliti kepemimpinan sudah dimulai sejak lama. Terutama di Amerika Serikat, usaha tersebut mulai dilakukan oleh studi-studi dari Universitas Iowa disekitar tahun 1930, di Universitas Ohio tahun 1945, dan di Universitas Michigan tahun 1947. Mulai saat itu usaha untuk mengembangkan teori kepemimpinan melaju dengan pesatnya. Banyak teori-teori yang dikembangkan dari hasil penelitian itu, diantaranya teori sifat, teori kelompok atau teori pertukaran, teori situasional dan model kontijensi, teori path-goal, dan pendekatan “Social Learning“. Dan dari teori-teori itu banyak dikenalkan beberapa model dan gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Dari gaya ini dapat diambil manfaatnya untuk dipergunakan sebagai pedoman bagi pemimpin dalam memimpin bawahan atau para pengikutnya. Gaya-gaya kepemimpinan yang banyak dikenalkan oleh para ahli teori kepemimpinan antara lain:
- gaya kepemimpinan kontinum (otokratis dan demokratis),
- gaya kepemimpinan managerial grid,
- gaya tiga dimensi dari Reddin,
- gaya empat sistem dari Likert,
- dan gaya yang nampaknya paling akhir dalam perkembangan teori kepemimpinan di Amerika Serikat, yakni gaya kepemimpinan situasional dari Hersey dan Blanchard.

Kepemimpinan situasional ini dihubungkan dengan perilaku pemimpin dengan bawahan atau pengikutnya. Adapun para pengikut ini dilihat sampai dimana tingkat kematangannya, dalam hal mau dan mampu melakukan tugas-tugasnya.
Dalam hubungannya dengan perilaku pemimpin ini, ada dua hal yang biasanya dilakukan olehnya terhadap pengikut, yakni: perilaku mengarahkan dan perilaku mendukung. Perilaku mengarahkan hanya dalam komunikasi satu arah, sedangkan perilaku mendukung diartikan dalam komunikasi dua arah.

Kalau kedua norma perilaku itu dituangkan ke dalam dua poros yang berbeda, maka akan melahirkan empat gaya kepemimpinan, yaitu: Gaya 1 (G1) tinggi pengarahan rendah dukungan, Gaya 2 (G2) tinggi pengarahan dan tinggi dukungan, Gaya 3 (G3) tinggi dukungan dan rendah pengarahan, dan Gaya 4 (G4) rendah dukungan dan rendah pengarahan.
Oleh karena fungsi kepemimpinan yang lazim ialah membuat keputusan, maka gaya kepemimpinan tersebut akan nampak jika dipraktekkan dalam hal melakukan pembuatan keputusan. Dalam hal ini empat gaya tersebut akan dapat rujukan tindakan-tindakan tertentu.

Untuk gaya 1 (G1) pemimpin suka terhadap tinggi pengarahan dan rendah dukungan. Tindakan seperti ini dapat dirujuk dengan tindakan instruksi. Hal ini dilakukan olehnya, karena situasi kematangan bawahan masih rendah. Dan kalau dihubungkan sumber dan bentuk kekuasaan yang dipunyainya, maka pemimpin menyukai sumber kekuasaan paksaan. Sumber kekuasaan ini sangat efektif dijalankan olehnya.
Untuk gaya 2 (G2) dirujuh dengan tindakan konsultasi. Karena masih banyak memberikan pengarahan dan juga perilaku mendukung. Tindakan ini dilakukan karena kematangan bawahan dalam keadaan sedang. Sumber kekuasaan yang ada pada-nya penghargaan dan legitimasi.

Untuk gaya 3 (G3) tindakan pemimpin dirujuk dengan partisipasi. Ini berarti dukungan pemimpin lebih tinggi dibandingkan dengan pengarahannya. Karena kematangan bawahan sudah agak tinggi (M3). Posisi kontrol atas pemecahan masalah atau pembuatan keputusan dipegang bergantian antara pemimpin dan bawahan. Sumber kekuasaannya adalah kekuasaan referensi dan informasi. Pemimpin menunjukkan kebolehannya sebagai orang yang lebih dari bawahannya, sehingga penampilan, bobot, dan perilakunya disenangi dan diterima oleh bawahannya. Bawahan menyukainya dan menganggap sebagai sumber informasi, dan tempat bertanya.
Sedangkan gaya 4 (G4) dirujuk dengan tindakan delegasi, karena rendah dukungan dan rendah pengarahan. Hal ini diperbuat karena kematangan bawahan sudah pada taraf yang tinggi (M4). Pemimpin sering mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan, sehingga tercapai kesepakatan. Pembuatan keputusan didelegasikan kepada bawahan. Sumber kekuasaan yang ada padanya kekuasaan keahlian dan informasi.

Demikianlan inti pokok pembahasan kepemimpinan dalam hubungannya dengan kekuasaan. Kedua istilah ini pemimpin atau kepemimpinan dengan kekuasaan mempunyai relevansi yang cukup tinggi. Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Untuk mempengaruhi, membutuhkan kekuasaan. Sedangkan kekuasaan itu sendiri merupakan potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Ini berarti bahwa kekuasaan adalah merupakan suatu sumber yang memungkinkan seorang pemimpin mendapatkan hak untuk mengajak, meyakinkan, dan mempengaruhi oran lain.

Perilaku Konsumen

Digital revolution adalah perubahan secara besar-besaran dalam penggunaan alat-alat digital. Digital revolution yang dimaksud disini adalah penggunaan teknologi canggih pada pemasaran.
Pengaruh didgital revolution telah menimbulkan perubahan yang drastic terhadap lingkungan bisnis, hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
1. Konsumen lebih memiliki kekuatan dibandingkan sebelumnya.
2. Konsumen memiliki akses untuk mendapakan informasi yang lebih dibandingkan sebelumnya.
3. Para marketer dapat menawarkan produk dan jasa yang lebih dibandingkan sebelumnya.
4. Pertukaran antara marketer dan konsumen akan lebih interaktif dan spontan.
5. Marketer dapat mengumpulkan lebih banyak informasi tentang konsumen dengan cepat dan mudah.
Perilaku konsumen :
Adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.
Dua wujud konsumen
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Production concept
Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien dan distribusi yang intensif.
Product concept
Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap.
Selling concept
Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk diproduksi.
Marketing concept
Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan konsumen. Konsep ini disebut marketing concept.
Market segmentation
Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.
Market targeting
Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan.
Positioning
Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalampikiran konsumen.
Menyediakan nilai pelanggan didefinisikan sebagai rasio antara keuntungan yang dirasakan sumber-sumber (ekonomi, fungsional dan psikologi) digunakan untuk menghasilkan keuntungan-keuntungan tersebut. Keuntungan yang telah dirasakan berupa relative dan subjektif.
Kepuasan pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam hubungannya dengan harapan-harapan.
Mempertahankan konsumen adalah bagaimana mempertahankan supaya konsumen tetap loyal dengan satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, hamper dalam semua situasi bisnis, lebih mahal untuk mencari pelanggan baru dibandingkan mempertahankan yang sudah ada.
Etika pasar dan tanggung jawab social
Konsep pemasaran social mewajibkan semua pemasar wapada terhadap prinsip tanggung jawab social dalam memasarkan barang atau jasa mereka, oleh sebab itu pemasar harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan dari targt pasar mereka. Praktek etika dan tangung jawab social dalah bisnis yang bagus, tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi menghasilkan kesan yang baik.
Model sederana dari pengambilan keputusan yang dibuat oleh pelanggan
- Input stage mempengaruhi pengakuan konsumen dari sebuah kebutuhan produk dan terdiri dari dua (2) sumber informasi, yaitu usaha pemasaran perusahaan dan pengaruh sosiologi dari luar pelanggan.
- Output stage terdiri dari dua (2) pendekatan yang erat hubungannya dengan aktivitas pengambilan keputusan yang sudah diambil.
The Traditional Marketing Concept Value and Retention Focused Marketing
- Hanya membuat sesuatu yang dapat dijual selaindari mencoba untuk menjual apa yang telah dibuat.
- Jangan memfokuskan kepada produk, fokuskan pada kebutuhan yang memuaskan.
- Menyesuaikan produk pasar dan jasa dengan konsumen daripada melihat penawaran dari pesaing.
- Meneliti kebutuhan konsumen dan karakteristiknya.
- Mengerti proses perilaku pembelian dan keuntungannya terhadap perilaku konsumen.
- Segmentasi pasar berdasrkan kebutuhan konsumen dari segi geografi, demografi, psikologi, sosiokultural, gaya hidup dan karakteristik lainnya. o Menggunakan teknologi yang dapat membantu konsumen untuk menyesuaikan diri terhadap apa yang kita buat.
- Focus pada nilai suatu produk, sebanding dengan kebutuhan yang telah dipuaskan.
- Memanfaatkan dan mengerti kebutuhan konsumen untuk meningkatkan penawaran yang diterima konsumen lebih baik dari penawaran pesaing.
- Meneliti tingkat keuntungan disertai dengan bermacam-macam kebutuhan konsumen dan karakteristiknya.
- Mengerti perilaku konsumen dalam hubungannya dengan produk perusahaan.
- Menggunakan segmentasi hybrid yang mengkombinasikan sementasi tradisional dengan data pada tingkat pembelian konsumen dan pola penggunaan pada produk.
Chapter II
RISET KONSUMEN
Bidang riset konsumen dikembangkan sebagai perluasan bidang riset pemasaran, hampir semata-mata memfokuskan perhatiannya pada perilaku konsumen bukannya pada aspek-aspek lain dalam proses pemasaran. Hasil-hasil riset pasar dan juga hasil riset konsumen digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan manajerial. Alasan pertama mempelajari perilaku konsumen adalah untuk memungkinkan para pemasar meramalkan bagaimana para konsumen akan bereaksi terhadap berbagai pesan promosi dan untuk memahami cara mereka mengambil keputusan membelinya
PARADIGMA RISET KONSUMEN
Para peneliti konsumen periode pertama hanya sedikit memikirkan pengaruh suasana hati, emosi, atau situasi terhadap keputusan konsumen. Mereka percaya bahwa pemasaran hanya merupakan ilmu ekonomi terapan, dan bahwa para konsumen adalah pengambil keputusan yang rasional, yang secara obyektif menilai barang dan jasa yang tersedia bagi mereka dan hanya memilih yang memberikan manfaat tertinggi dengan harga yang terendah.
Para peneliti konsumen sekarang ini menggunakan dua macam metodologi riset yang berbeda untuk mempelajari perilaku konsumen, yaitu :
- Riset Kuantitatif
Bersifat desktiptif dan digunakan oleh para peneliti untuk memahami pengaruh berbagai masukan promosi terhadap konsumen, sehingga memungkinkan para marketer meramalkan perilaku konsumen.
- Riset Kualitatif
Terdiri dari wawancara, kelompok focus, analisis kiasan, riset kolase, dan teknik proyeksi. Teknik-teknik ini terutama digunakan untuk memperoleh gagasan baru untuk kampanye promosi.
Perbandingan antara Positivisme dan Interpretivisme :
TUJUAN
Positivisme Peramalan tindakan konsumen
Interpretivisme Memahami berbagai praktik konsumsi
METODOLOGI
Positivisme Kuantitatif
Interpretivisme Kualitatif
ASUMSI
Positivisme
• Rasionalitas
• Sebab dan akibat perilaku dapat dikenali dan dipisahkan
• Penyebab perilaku dapat dikenali
• Peristiwa dapat diukur secara obyektif
• Hasil riset dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar
Interpretivisme
• Tidak ada kebenaran tunggal dan obyektif
• Realitas adalah subyektif
• Sebab dan akibat tidak dapat dipisahkan
• Interaksi peneliti/responden mempengaruhi hasil riset
• Hasil riset sering tidak digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar
PROSES RISET KONSUMEN
1) Menentukan tujuan riset
2) Mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder
3) Merancang studi riset primer
4) Mengumpulkan data primer
5) Menganalisis data
6) Mempersiapkan laporan hasil riset
MODEL PROSES RISET KONSUMEN
MENYUSUN TUJUAN RISET
Langkah pertama dalam proses riset konsumen adalah menentukan tujuan studi. Menentukan tujuan studi merupakan hal penting bagi para manajer pemasaran dan peneliti untuk menentukan maksud dan tujuan studi, serta untuk menjamin agar rancangan riset itu tepat. Pernyataan tujuan yang dipertimbangkan secara teliti membantu menentukan jenis dan mutu informasi yang dibutuhkan.
MENGUMPULKAN DATA SEKUNDER
Pencarian data sekunder biasanya mengiringi pernyataan tujuan. Informasi sekunder adalah setiap data yang dihasilkan oleh organisasi dari luar, data dari dalam perusahaan untuk studi sebelumnya. Hasil riset sekunder terkadang sudah memberikan pengertian yang cukup mengenai masalah yang ada sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan riset primer. Sering data sekunder menjadi petunjuk dan pengaruh bagi rancangan riset primer.
MERANCANG RISET PRIMER
Rancangan studi riset didasarkan pada tujuan studinya. Jika informasi deskriptif dibutuhkan, maka studi kuantitatif yang dilakukan; jika tujuannya adalah memperoleh gagasan baru, maka studi kualitatif yang dilakukan. Karena pendekatan untuk tiap-tiap jenis riset berbeda dari sudut metode pengumpulan data, rancangan sampel, dan macam alat pengumpulan data yang digunakan, tiap-tiap pendekatan riset dibahas secara terpisah sebagai berikut.
RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF
Metode Pengumpulan Data
Ada tiga cara untuk mengumpulkan data primer dalam riset kuantitatif :
- Penelitian Observasi
- Eksperimentasi
- Survei
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dikembangkan sebagai bagian dari desain riset untuk mengatur pengumpulan data dan untuk menjamin agar semua responden ditanya dengan pertanyaan yang sama dan dengan urutan yang sama.
Instrumen pengumpulan data meliputi :
- Daftar Pertanyaan
- Daftar Pernyataan Pandangan Pribadi
- Skala Sikap
RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF
Metode Pengumpulan Data
Pilihan teknik pengumpulan data untuk studi kualitatif meliputi :
- Wawancara yang Mendalam
- Kelompok Fokus
- Teknik Proyektif
- Analisis Kiasan
Penentuan Sampel
SAMPEL PROBABILITAS
• Sampel acak sederhana
• Sampel acak sistematis
• Sampel acak bertingkat
• Sampel kelompok (daerah)
SAMPEL NONPROBABILITAS
• Sampel yang memudahkan
• Sampel yang ditentukan
• Sampel kuota
PENGUMPULAN DATA
Sebagaimana sudah dinyatakan sebelumnya, studi kualitatif biasanya memerlukan para pakar ilmu pengetahuan soaial yang sangat terlatih untuk mengumpulkan data. Studi kuantitatif biasanya memerlukan staf lapangan yang dipekerjakan dan dilatih langsung oleh peneliti atau dikontrak dari perusahaan yang mengkhususkan diri dalam menyelenggarakan wawancara lapangan.
ANALISIS
Pada riset kualitatif, moderator atau pelaksana tes biasanya menganalisis semua jawaban yang diterima. Pada riset kuantitatif, peneliti mengawasi analisis tersebut. Semua jawaban terbuka pertama-tama diubah menjadi kode dan diukur, kemudian ditabulasikan dan dianalisis dengan menggunakan program analisis canggih yang menghubungkan data menurut berbagai variabel yang dipilih dan mengelompokkan data menurut ciri-ciri demografis yang dipilih.
PERSIAPAN LAPORAN
Pada riset kualitatif maupun kuantitatif, laporan riset memuat juga kesimpulan singkat mengenai hasil-hasil riset. Tergantung kepada penugasan dari manajemen pemasaran, laporan riset mungkin perlu atau tidak perlu memasukkan rekomendasi mengenai tindakan pemasaran. Isi laporan memuat uraian lengkap mengenai metodologi yang digunakan, dan, untuk riset kuantitatif, juga memuat berbagai tabel dan grafik untuk mendukung berbagai temuannya.

Sabtu, 11 Desember 2010

Memahami Diri

Memahami Diri
dan Keberadaan Kita
Menjalin hubungan baik dengan orang lain sangat
ditentukan oleh sejauhmana Anda mampu mengenal dan
menyadari eksistensi diri Anda dalam masyarakat.
Memahami diri merupakan bagian penting dalam menentukan pola
jalinan hubungan dengan orang lain. Terutama dalam melakukan
penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi di masyarakat.
Semakin kita tahu apa yang menjadi harapan dan kebutuhan diri
maka semakin peka diri kita untuk memahami posisi dan
kedudukan orang lain.
Setiap individu memiliki karakteristik dan cara tersendiri
ketika berhadapan dengan lingkungan. Artinya setiap individu
memiliki pola dan respon yang berbeda dalam merespon situasi
dan masalah yang dihadapinya. Kerapkali konflik timbul
diakibatkan seseorang melakukan penilaian terhadap orang lain
sama seperti dirinya. Perbedaan merupakan sesuatu yang sangat
menentukan cara atau pendekatan yang digunakan dalam
menyelesaikan berbagai masalah dalam masyarakat.
Begitu pentingnya pemahaman konsep diri bagi seorang
pemimpin dalam menghadapi tuntutan masyarakat dan pihakpihak
lainnya sehingga diperlukan pengetahuan yang cukup untuk
mengkaji karakteritik perilaku. Sebagai pemimpin yang banyak
berhubungan dengan orang lain, kelompok, tim kerja dan
masyarakat yang lebih luas membutuhkan keterampilan khusus
untuk memahami diri dengan cepat sifat, karakter, kepribadian,
dan pola hubungan personal.
Topik ini akan membantu Anda untuk melakukan penilaian
diri dengan mengidentifikasi secara dini karakter diri dan pola
respon terhadap lingkungan khususnya pada saat melakukan
proses fasilitasi konflik dalam masyarakat.

Cerita Lucu Gus Dur

Cerita Lucu Gus Dur



Sekalipun pandangan matanya terganggu, Gus Dur dikenal sebagai humoris. Orang yang banyak humor. Saat berbicara, dia selalu menyelipkan joke, cerita lucu, yang membuat pendengarnya tertawa. Joke-jokenya itu disukai oleh banyak tokoh dunia.

Dibawah ini cerita lucu yang berkaitan dengan gus dur / sebagai kumpulan cerita lucu gus dur

=================================
Da'i yang menangkap Imam

Dalam sebuah kesempatan Gus dur tampil di acara Kick Andy dia pun melemparkan humor yg membuat semua pemirsa acara tersebut terpingkal.

gus dur, berkata :
negeri ini memang aneh masa ada seorang da'i menangkap seorang imam dan ditentang oleh seorang habib.
Presenter bertanya : lha kok bisa gus, ah gus dur ini ada ada saja.
Gus dur :
ada kok itu, da'inya da'i bachtiar menangkap imam samudra ditentang oleh habib rizieq

==================================
Hanya 3 poLisi Jujur

Gus Dur sering ceplas-ceplos ketika mengkritik. Tidak terkecuali ketika mengkritik polisi. ketika ditanya wartawan sebuah televisi swasta inilah jawaban Gusdur yg memicu gelak tawa:

Wartawan: Gus.. menurut anda polisi yang paling jujur di Indonesia siapa?

Gusdur:
di negeri ini hanya ada tiga polisi yang jujur. “Pertama, patung polisi. Kedua, polisi tidur. Ketiga, polisi Hoegeng (mantan Kapolri).”

kontan riuh tawapun membahana. wakakak.

=========================================
Sate Babi

Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur: Babi
Ajudan: Yang lebih haram lagi
Gus Dur: Mmmm ... babi mengandung babi!
Ajudan: Yang paling haram?
Gus Dur: Mmmm ... nggg ... babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!

puisi

Hari itu, ketika tubuhku pada metabolismenya yang terendah…
Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??

Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin

Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar seluruh discuss vertebralis ku berkata…

Setiap cardiac output-ku membutuhkan pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus-mu merangsang saraf simpatisku.

Ucapan selamat malammu laksana diazepam
Ucapan “jangan menangis, sayang”-mu bagaikan valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan imunosupresi untukku…

Meningkatkan Inteligensia Anak

Meningkatkan Inteligensia Anak


TOGA copyTINGKATKAN inteligensia anak Anda! Itulah mungkin yang sering Anda dengar bila ingin anak berhasil. Lalu, bagaimana caranya? Anda tentu berpikir sejenak dan ingin menjawab pertanyaan itu… demi anak Anda. Dan, apakah Anda sudah menemukan jawabannya… lalu menerapkannya untuk anak-anak.
Ya, meningkatkan inteligensia anak ada caranya. Bila Anda belum menemukannya, berikut ini beberapa butir yang bisa Anda coba. Bila Anda sudah tahu cara maupun tekniknya, butir-butir di bawah ini bisa memperkaya cara Anda.
Fokus Pandangan Anak
Pada usia sekitar 6 bulan, fokus pandangan anak sejauh 17-20 cm.
Jika Anda sedang mengasuhnya, dekatkan muka Anda sejauh itu agar ia bisa melihat wajah Anda dengan fokus. Pandanglah matanya, ajak ia tertawa, ajak bercakap-cakap. Lakukan dengan “santai” saja, jangan tegang. Dengan demikian, Anda dan anak akan menikmati “pengalaman” ini secara lebih sempurna dan mengasyikkan.
Jika Anda memegangnya terlalu jauh, pandangannya ke wajah Anda di luar fokusnya. Ia tidak dapat “belajar” secara optimal. Pertumbuhan jaringan sarafnya kurang intens. Ketika wajah Anda berada terlalu dekat dengan wajah anak, Anda tidak akan bisa fokus pada wajah anak; tidak apa, pakai pandangan netral (pandangan jauh), tetapi arahnya ke wajah anak, sebab kita sedang mementingkan fokus pandangan anak ke wajah kita, bukan sebaliknya.

Pembentukan Jaringan Saraf
Ajak anak bercakap-cakap, bacakan buku, berceritalah, walaupun sepertinya ia tidak mengerti. Ternyata “sekolah” semacam ini sangat membantu pembentukan jaringan yang intens.
Setelah anak berusia 5 tahun, Anda masih perlu sering membacakan sebuah buku atau bercerita, tetapi saat itu seharusnya anak Anda sudah mulai bisa mencari sendiri sumber informasi dari lingkungannya, misalnya melalui prasekolah dan TK yang diikutinya.
Musik mempercepat perkembangan otak
Bahkan sejak kehamilan
trimester terakhir (mulai 7 bulan)
bayi dalam kandungan ibu,
sampai dewasa, sudah terbukti
musik sangat mempercepat perkembangan otak.
Sediakan rekaman musik-musik yang sifatnya klasik, Anda sendiri harus sering menyanyi baginya.
Konon musik klasik Mozart membawa efek inteligensia, musik Beethoven membangun motivasi dan musik Schubert menyentuh kehalusan budi (walaupun ada beberapa ilmuwan menyanggahnya). Tentunya juga musik-musik lain. Bahkan, lagu pengantar tidur yang Anda nyanyikan membawa efek positif. Tetapi, jangan sekali-kali menggunakan musik dengan irama rock, jazz, rap dan musik-musik bernuansa keras dan miskin melodi. Hal ini hanya akan membangun sifat agresif dan perasaan negatif lainnya.
Sering Bereksplorasi
Ajak anak sering bereksplorasi,
misalnya menjelajahi kebun,
atau melewati jalan yang tidak biasa
seraya memperbincangkan temuan sepanjang jalan.
Ajak ia bereksperimen, misalnya bagaimana kalau ingin segera minum tetapi air masih panas. Biarkan ia menemukan sendiri atau mengamati semut yang sedang menarik makanan.
Memperkenalkan Warna
Anak yang masih kecil, hendaknya mulai diperkenalkan warna-warna “tengah” (kelabu, merah jambu, jingga, dll.) di samping warna dasar (merah, kuning, hijau). Makin kaya mereka dapat mengenali banyak warna, perkembangan otak makin cepat.
Ajak Memuji
Sering ajak mereka spontan memuji (hal yang memang pantas dipuji). Misalnya, ketika pertama kali mereka bisa minum dari cangkir tanpa tumpah, ajak mereka bertepuk tangan. Pujian spontan semacam ini membangun semangat ‘lain kali saya akan berusaha/mencari cara minum tanpa tumpah‘. Dan itu adalah semangat untuk belajar dari kesalahan (trial and error).
Sebuah Contoh Nyata
Berikut ini sebuah contoh upaya yang tampaknya sederhana, tetapi terbukti sangat menolong menumbuhkan inteligensia anak.
Marcia dan Mark Thomas melahirkan anak dengan down syndrome, yaitu keterbelakangan mental (debiel). Anak itu diberi nama Jennifer.
Kedua orang tua itu menerima sebuah buku best seller karya Jim Trelease berjudul The Read-Aloud Handbook. Buku ini menjelaskan bahwa membaca buku adalah satu-satunya sarana bagi anak untuk maju dan menjadi pandai.
Menyadari Jennifer akan mengalami keterbelakangan mental, yang artinya tingkat inteligensianya akan sangat rendah, suami-istri itu memutuskan memberi “diet” sehari sepuluh buku, sesuai dengan anjuran Trelease. Mereka bergiliran membacakannya untuk anak mereka sejak usia 3 bulan saat diagnosis down syndrome dipastikan.
Mukjizat pun terjadi: pada usia 5 tahun, Jennifer yang masih berwajah mongoloid layaknya down syndrome, telah dapat membaca sendiri! Pada usia 10 tahun, ia mampu mengikuti sekolah biasa di kelas 4. Kemampuan membacanya “fenomenal”, kata gurunya; dan itu diraih dengan diet bacaan!
Pola hidup anak masa kini bergeser jauh, bukan pada membaca, tetapi nonton TV. Ini sangat merusak kemampuan mereka berinteraksi dengan ilmu pengetahuan. Trelease melakukan kampanye dari sekolah ke sekolah, mendesakkan pentingnya kebiasaan membaca, dimulai dari orang tua, yang bersedia meluangkan 20 menit sehari untuk membacakan sebuah buku bagi anaknya sampai kesukaan membaca sudah tumbuh subur dan anak punya kehendak sendiri gemar membaca.
Orang tua harus menjadi teladan gemar membaca. Trelease menganjurkan berlangganan setidaknya satu surat kabar dan membeli satu buku setiap minggu, lalu membuat program giliran membacanya di antara anggota keluarganya setiap hari, setidaknya sehari 20 menit.
***
Jika Anda tidak memiliki waktu yang sesuai dengan waktu anak Anda untuk sesi membaca, pakailah kaset recorder. Pada waktu senggang, bacalah sebuah buku, programkan sedemikian sehingga setiap hari anak Anda dapat memutar kaset dan mendengarkan bacaan Anda, setidaknya 20-30 menit, itu satu sisi dari sebuah kaset normal.
Jika anak Anda sudah mulai memperlihatkan dan mampu membaca sendiri, sertakan buku beserta kasetnya. Minta ia membaca buku seraya mendengarkan bacaan. Setiap kali pindah halaman, beri tanda dengan denting gelas sehingga anak bisa tetap mengikuti halaman demi halaman.
Dua puluh menit yang Anda sumbangkan bagi anak Anda kelak akan membawa pengetahuan anak lebih cepat maju. Anak Anda lebih bergairah untuk terus maju, wawasannya cepat meluas, dan ia akan lebih mudah menjadi anak yang berhasil di sekolahnya dan dalam kehidupannya kelak.
cover mendidik anak juara(Catatan: Jika Anda ingin membaca artikel ini lebih lengkap, silakan baca buku berjudul MENDIDIK ANAK BERMENTAL JUARA, Penulis: dr. Yahya Wardoyo, SKM, Penerbit: Sketsa Inti Media, Jakarta, Distributor: PT Buku Kita – Agromedia Group, Jakarta.)