Sabtu, 11 Desember 2010

Memahami Diri

Memahami Diri
dan Keberadaan Kita
Menjalin hubungan baik dengan orang lain sangat
ditentukan oleh sejauhmana Anda mampu mengenal dan
menyadari eksistensi diri Anda dalam masyarakat.
Memahami diri merupakan bagian penting dalam menentukan pola
jalinan hubungan dengan orang lain. Terutama dalam melakukan
penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi di masyarakat.
Semakin kita tahu apa yang menjadi harapan dan kebutuhan diri
maka semakin peka diri kita untuk memahami posisi dan
kedudukan orang lain.
Setiap individu memiliki karakteristik dan cara tersendiri
ketika berhadapan dengan lingkungan. Artinya setiap individu
memiliki pola dan respon yang berbeda dalam merespon situasi
dan masalah yang dihadapinya. Kerapkali konflik timbul
diakibatkan seseorang melakukan penilaian terhadap orang lain
sama seperti dirinya. Perbedaan merupakan sesuatu yang sangat
menentukan cara atau pendekatan yang digunakan dalam
menyelesaikan berbagai masalah dalam masyarakat.
Begitu pentingnya pemahaman konsep diri bagi seorang
pemimpin dalam menghadapi tuntutan masyarakat dan pihakpihak
lainnya sehingga diperlukan pengetahuan yang cukup untuk
mengkaji karakteritik perilaku. Sebagai pemimpin yang banyak
berhubungan dengan orang lain, kelompok, tim kerja dan
masyarakat yang lebih luas membutuhkan keterampilan khusus
untuk memahami diri dengan cepat sifat, karakter, kepribadian,
dan pola hubungan personal.
Topik ini akan membantu Anda untuk melakukan penilaian
diri dengan mengidentifikasi secara dini karakter diri dan pola
respon terhadap lingkungan khususnya pada saat melakukan
proses fasilitasi konflik dalam masyarakat.

Cerita Lucu Gus Dur

Cerita Lucu Gus Dur



Sekalipun pandangan matanya terganggu, Gus Dur dikenal sebagai humoris. Orang yang banyak humor. Saat berbicara, dia selalu menyelipkan joke, cerita lucu, yang membuat pendengarnya tertawa. Joke-jokenya itu disukai oleh banyak tokoh dunia.

Dibawah ini cerita lucu yang berkaitan dengan gus dur / sebagai kumpulan cerita lucu gus dur

=================================
Da'i yang menangkap Imam

Dalam sebuah kesempatan Gus dur tampil di acara Kick Andy dia pun melemparkan humor yg membuat semua pemirsa acara tersebut terpingkal.

gus dur, berkata :
negeri ini memang aneh masa ada seorang da'i menangkap seorang imam dan ditentang oleh seorang habib.
Presenter bertanya : lha kok bisa gus, ah gus dur ini ada ada saja.
Gus dur :
ada kok itu, da'inya da'i bachtiar menangkap imam samudra ditentang oleh habib rizieq

==================================
Hanya 3 poLisi Jujur

Gus Dur sering ceplas-ceplos ketika mengkritik. Tidak terkecuali ketika mengkritik polisi. ketika ditanya wartawan sebuah televisi swasta inilah jawaban Gusdur yg memicu gelak tawa:

Wartawan: Gus.. menurut anda polisi yang paling jujur di Indonesia siapa?

Gusdur:
di negeri ini hanya ada tiga polisi yang jujur. “Pertama, patung polisi. Kedua, polisi tidur. Ketiga, polisi Hoegeng (mantan Kapolri).”

kontan riuh tawapun membahana. wakakak.

=========================================
Sate Babi

Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur: Babi
Ajudan: Yang lebih haram lagi
Gus Dur: Mmmm ... babi mengandung babi!
Ajudan: Yang paling haram?
Gus Dur: Mmmm ... nggg ... babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!

puisi

Hari itu, ketika tubuhku pada metabolismenya yang terendah…
Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??

Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin

Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar seluruh discuss vertebralis ku berkata…

Setiap cardiac output-ku membutuhkan pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus-mu merangsang saraf simpatisku.

Ucapan selamat malammu laksana diazepam
Ucapan “jangan menangis, sayang”-mu bagaikan valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan imunosupresi untukku…

Meningkatkan Inteligensia Anak

Meningkatkan Inteligensia Anak


TOGA copyTINGKATKAN inteligensia anak Anda! Itulah mungkin yang sering Anda dengar bila ingin anak berhasil. Lalu, bagaimana caranya? Anda tentu berpikir sejenak dan ingin menjawab pertanyaan itu… demi anak Anda. Dan, apakah Anda sudah menemukan jawabannya… lalu menerapkannya untuk anak-anak.
Ya, meningkatkan inteligensia anak ada caranya. Bila Anda belum menemukannya, berikut ini beberapa butir yang bisa Anda coba. Bila Anda sudah tahu cara maupun tekniknya, butir-butir di bawah ini bisa memperkaya cara Anda.
Fokus Pandangan Anak
Pada usia sekitar 6 bulan, fokus pandangan anak sejauh 17-20 cm.
Jika Anda sedang mengasuhnya, dekatkan muka Anda sejauh itu agar ia bisa melihat wajah Anda dengan fokus. Pandanglah matanya, ajak ia tertawa, ajak bercakap-cakap. Lakukan dengan “santai” saja, jangan tegang. Dengan demikian, Anda dan anak akan menikmati “pengalaman” ini secara lebih sempurna dan mengasyikkan.
Jika Anda memegangnya terlalu jauh, pandangannya ke wajah Anda di luar fokusnya. Ia tidak dapat “belajar” secara optimal. Pertumbuhan jaringan sarafnya kurang intens. Ketika wajah Anda berada terlalu dekat dengan wajah anak, Anda tidak akan bisa fokus pada wajah anak; tidak apa, pakai pandangan netral (pandangan jauh), tetapi arahnya ke wajah anak, sebab kita sedang mementingkan fokus pandangan anak ke wajah kita, bukan sebaliknya.

Pembentukan Jaringan Saraf
Ajak anak bercakap-cakap, bacakan buku, berceritalah, walaupun sepertinya ia tidak mengerti. Ternyata “sekolah” semacam ini sangat membantu pembentukan jaringan yang intens.
Setelah anak berusia 5 tahun, Anda masih perlu sering membacakan sebuah buku atau bercerita, tetapi saat itu seharusnya anak Anda sudah mulai bisa mencari sendiri sumber informasi dari lingkungannya, misalnya melalui prasekolah dan TK yang diikutinya.
Musik mempercepat perkembangan otak
Bahkan sejak kehamilan
trimester terakhir (mulai 7 bulan)
bayi dalam kandungan ibu,
sampai dewasa, sudah terbukti
musik sangat mempercepat perkembangan otak.
Sediakan rekaman musik-musik yang sifatnya klasik, Anda sendiri harus sering menyanyi baginya.
Konon musik klasik Mozart membawa efek inteligensia, musik Beethoven membangun motivasi dan musik Schubert menyentuh kehalusan budi (walaupun ada beberapa ilmuwan menyanggahnya). Tentunya juga musik-musik lain. Bahkan, lagu pengantar tidur yang Anda nyanyikan membawa efek positif. Tetapi, jangan sekali-kali menggunakan musik dengan irama rock, jazz, rap dan musik-musik bernuansa keras dan miskin melodi. Hal ini hanya akan membangun sifat agresif dan perasaan negatif lainnya.
Sering Bereksplorasi
Ajak anak sering bereksplorasi,
misalnya menjelajahi kebun,
atau melewati jalan yang tidak biasa
seraya memperbincangkan temuan sepanjang jalan.
Ajak ia bereksperimen, misalnya bagaimana kalau ingin segera minum tetapi air masih panas. Biarkan ia menemukan sendiri atau mengamati semut yang sedang menarik makanan.
Memperkenalkan Warna
Anak yang masih kecil, hendaknya mulai diperkenalkan warna-warna “tengah” (kelabu, merah jambu, jingga, dll.) di samping warna dasar (merah, kuning, hijau). Makin kaya mereka dapat mengenali banyak warna, perkembangan otak makin cepat.
Ajak Memuji
Sering ajak mereka spontan memuji (hal yang memang pantas dipuji). Misalnya, ketika pertama kali mereka bisa minum dari cangkir tanpa tumpah, ajak mereka bertepuk tangan. Pujian spontan semacam ini membangun semangat ‘lain kali saya akan berusaha/mencari cara minum tanpa tumpah‘. Dan itu adalah semangat untuk belajar dari kesalahan (trial and error).
Sebuah Contoh Nyata
Berikut ini sebuah contoh upaya yang tampaknya sederhana, tetapi terbukti sangat menolong menumbuhkan inteligensia anak.
Marcia dan Mark Thomas melahirkan anak dengan down syndrome, yaitu keterbelakangan mental (debiel). Anak itu diberi nama Jennifer.
Kedua orang tua itu menerima sebuah buku best seller karya Jim Trelease berjudul The Read-Aloud Handbook. Buku ini menjelaskan bahwa membaca buku adalah satu-satunya sarana bagi anak untuk maju dan menjadi pandai.
Menyadari Jennifer akan mengalami keterbelakangan mental, yang artinya tingkat inteligensianya akan sangat rendah, suami-istri itu memutuskan memberi “diet” sehari sepuluh buku, sesuai dengan anjuran Trelease. Mereka bergiliran membacakannya untuk anak mereka sejak usia 3 bulan saat diagnosis down syndrome dipastikan.
Mukjizat pun terjadi: pada usia 5 tahun, Jennifer yang masih berwajah mongoloid layaknya down syndrome, telah dapat membaca sendiri! Pada usia 10 tahun, ia mampu mengikuti sekolah biasa di kelas 4. Kemampuan membacanya “fenomenal”, kata gurunya; dan itu diraih dengan diet bacaan!
Pola hidup anak masa kini bergeser jauh, bukan pada membaca, tetapi nonton TV. Ini sangat merusak kemampuan mereka berinteraksi dengan ilmu pengetahuan. Trelease melakukan kampanye dari sekolah ke sekolah, mendesakkan pentingnya kebiasaan membaca, dimulai dari orang tua, yang bersedia meluangkan 20 menit sehari untuk membacakan sebuah buku bagi anaknya sampai kesukaan membaca sudah tumbuh subur dan anak punya kehendak sendiri gemar membaca.
Orang tua harus menjadi teladan gemar membaca. Trelease menganjurkan berlangganan setidaknya satu surat kabar dan membeli satu buku setiap minggu, lalu membuat program giliran membacanya di antara anggota keluarganya setiap hari, setidaknya sehari 20 menit.
***
Jika Anda tidak memiliki waktu yang sesuai dengan waktu anak Anda untuk sesi membaca, pakailah kaset recorder. Pada waktu senggang, bacalah sebuah buku, programkan sedemikian sehingga setiap hari anak Anda dapat memutar kaset dan mendengarkan bacaan Anda, setidaknya 20-30 menit, itu satu sisi dari sebuah kaset normal.
Jika anak Anda sudah mulai memperlihatkan dan mampu membaca sendiri, sertakan buku beserta kasetnya. Minta ia membaca buku seraya mendengarkan bacaan. Setiap kali pindah halaman, beri tanda dengan denting gelas sehingga anak bisa tetap mengikuti halaman demi halaman.
Dua puluh menit yang Anda sumbangkan bagi anak Anda kelak akan membawa pengetahuan anak lebih cepat maju. Anak Anda lebih bergairah untuk terus maju, wawasannya cepat meluas, dan ia akan lebih mudah menjadi anak yang berhasil di sekolahnya dan dalam kehidupannya kelak.
cover mendidik anak juara(Catatan: Jika Anda ingin membaca artikel ini lebih lengkap, silakan baca buku berjudul MENDIDIK ANAK BERMENTAL JUARA, Penulis: dr. Yahya Wardoyo, SKM, Penerbit: Sketsa Inti Media, Jakarta, Distributor: PT Buku Kita – Agromedia Group, Jakarta.)

Membangun Pribadi Anak

Membangun Pribadi Anak


pribadi_01_03-iklan cover yes
Artikel diadaptasi sebagian kecil dari buku “Pribadi yang Menyenangkan”, Cetakan Ketiga, Pengarang: Herry Prasetyo, Penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP)-Kelompok Gramedia, Jakarta.
Orang tua nggak mau repot, bukan?”
SI BUAH HATI memiliki pribadi yang baik dan menyenangkan merupakan kebanggaan guru dan orang tua. Sebaliknya, jika anak sulit diatur, bandel, atau sulit diberi pemahaman, guru dan orang tua akan mengeluarkan energi ekstra untuk membantu si buah hati “memperbaiki” kepribadiannya. Oleh karena itu, sejak usia dini, orang tua dan guru perlu senantiasa membangun pribadi yang menyenangkan kepada anak-anak. Berikut ini beberapa pribadi menyenangkan yang dapat ditanamkan kepada anak-anak.
  • Pribadi yang Tulus
Pribadi anak-anak adalah pribadi yang masih bersih, jauh dari “pencemaran” perbuatan kurang baik yang dilakukan orang dewasa. Untuk itu, sangat tepat jika sejak dini ditanamkan suatu ketulusan kepada mereka, misalnya dalam hal “memberi”. Mengadaptasi ungkapan “lebih baik memberi daripada menerima” maka terapkanlah kepada anak bahwa ketika ia memberikan sesuatu kepada orang lain, harus dilandasi dengan ketulusan. Demikian juga ketika si buah hati memberi pertolongan juga harus dibarengi dengan ketulusan.
Anda dapat mengembangkan cara membantu anak untuk menjadi pribadi yang tulus sesuai dengan situasi dan kondisi keluarga serta lingkungan sekitar anak. Lakukan bertahap sesuai dengan kemampuan anak dalam merespons setiap masukan Anda. Memaksakan kehendak perlu dihindari karena Anda pun harus tulus dalam membantu anak mengembangkan pribadinya yang menyenangkan.
  • Pribadi yang Kuat
Dunia anak-anak memang sering kali identik dengan kemanjaan dan kasih sayang tanpa batas. Jika hal ini tidak direspons guru dan orang tua dengan bijak maka akan melahirkan pribadi anak yang lembek, mudah ngambek, mudah putus asa atau gampang merajuk. Akan tetapi, jika guru dan orang tua mampu membangun pengertian kepada anak bahwa ia harus pula memiliki pribadi yang kuat, tidak mudah putus asa, maka sambil menikmati kemanjaan dan kasih sayang, anak-anak tetaplah memiliki kemauan yang kuat untuk mandiri.
Dalam pribadi yang kuat itulah anak-anak akan mudah percaya diri dalam melakukan sesuatu, tidak mudah mengatakan “kalah sebelum mencoba”, juga memiliki motivasi yang besar untuk belajar dan berusaha. Kemauan untuk terus berkembang kemudian menjadi terasa menyenangkan dan Anda sebagai orang tua bisa tersenyum sambil terus mendidiknya dengan kasih sayang yang luar biasa dan inspiratif.
  • Menjadi Diri Sendiri
Dunia hiburan atau entertainment yang mencetak para artis secara instan sangat cepat melahirkan idola-idola baru yang tentu saja sangat menarik minat anak. Si buah hati mengidolakan mereka, meniru apa yang dilakukan para idolanya, dan bahkan membeli apa pun benda atau pernak-pernik yang berkaitan dengan sang idola. Anak-anak akan terpancing menjadi diri si para idola. Orang tua dan guru perlu mewaspadai hal ini karena bagaimanapun anak-anak harus menjadi dirinya sendiri.
Mengidolakan seseorang tidaklah dilarang, asal dalam batas wajar. Meniru tingkah laku para idola juga tidak dilarang, asalkan hal yang dilakukan itu baik dan memotivasi anak untuk berkembang menjadi orang yang berhasil. Akan tetapi, pribadi khas dan unik yang dimiliki anak jangan sampai tergerus dan ia kehilangan kendali dan pegangan hidup. Anak-anak tetaplah anak-anak yang harus selalu diberi pengertian bahwa ia adalah pribadi yang luar biasa dan memiliki kemampuan sendiri.
Agar si anak bisa menjadi diri sendiri, misalnya, ajak ia mensyukuri apa pun keadaannya saat ini. Rasa syukur akan membantu anak-anak selalu ceria dan tetap bersemangat menikmati kehidupannya yang indah dan tidak mudah terpancing untuk selalu meniru tindakan orang lain secara penuh dan membabibuta.